“Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Deskriptif melalui Model Pembelajaran picture and picture pada Siswa Kelas X-C SMA Negeri 2 Libureng Kabupaten Bone”

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan proses dan peningkatan hasil pembelajaran keterampilan menulis paragraf deskriptif melalui model pembelajaran picture and picture pada siswa kelas X-C SMA Negeri 2 Libureng Kabupaten Bone. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Data penelitian ini adalah data proses pembelajaran dan data hasil pembelajaran. Sumber data penelitian ini adalah satu orang guru Bahasa Indonesia dan siswa Kelas X-C SMA Negeri 2 Libureng Kabupaten Bone dengan jumlah 19 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan angket. Data proses penelitian dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif, sedangkan data hasil pembelajaran dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan, terjadi peningkatan proses pembelajaran dan hasil pembelajaran. Proses pembelajaran keterampilan menulis paragraf deskriptif pada siklus I masih mengalami beberapa kekurangan antara lain, siswa kesulitan memulai tulisan, guru kurang bersahabat saat proses pembelajaran serta kurang mengarahkan siswa saat proses penulisan, dan sebagian besar siswa kurang percaya diri untuk menyampaikan pendapat. Karena permasalahan tersebut, indikator keberhasilan belum tercapai sehingga penelitian harus dilanjutkan ke siklus II. Proses pembelajaran pada siklus II terjadi perubahan setelah dilakukan perbaikan terhadap masalah pada siklus I. Pada siklus II, siswa lebih cepat menulis karena bantuan keterangan gambar, siswa lebih percaya diri karena strategi penghargaan dari guru, dan guru lebih bersahabat saat proses pembelajaran serta cukup maksimal mengarahkan siswa saat proses menulis. Hasil pembelajaran menulis paragraf deskriptif pada siklus I dengan memperhatikan lima aspek penilaian yaitu kesesuaian isi paragraf dengan gambar, kelengkapan pendeskripsian objek dan sesuai urutan gambar, ketepatan pola pengembangan paragraf, pilihan kata, dan penggunaan tanda baca, menunjukkan bahwa siswa belum mampu mencantumkan semua gambar pada tulisan, tulisan tidak sesuai dengan urutan gambar, kurang memahami penggunaan tanda baca. Sehingga hanya 12 (63,15%) siswa yang memenuhi KKM 65 yang seharusnya 15 (78,94%). Sedangkan pada siklus II siswa telah memahami empat aspek penilaian menulis paragraf deskriptif sehingga 15 (78,94%) siswa mencapai KKM 65